Aturan 8 Detik Jadi Krusial di Piala Dunia Antarklub 2025
Aturan 8 Detik Jadi Krusial di Piala Dunia Antarklub 2025. Momen unik terjadi dalam laga Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 antara Ulsan HD FC melawan Mamelodi Sundowns FC.
Pada menit ke-82, wasit menghentikan permainan dan menghadiahkan tendangan sudut kepada Ulsan, bukan karena pelanggaran keras, tetapi karena kiper Mamelodi dinilai terlalu lama memegang bola.
Sanksi ini mengejutkan banyak penonton, bahkan komentator pertandingan sempat kebingungan. Tapi inilah wajah baru sepak bola: aturan lama diperketat, dan IFAB mulai benar-benar menerapkannya secara ketat, dimulai dari turnamen bergengsi dunia.
IFAB Resmi Terapkan Aturan 8 Detik
Selama ini, mayoritas penggemar hanya tahu bahwa kiper tidak boleh memegang bola lebih dari enam detik. Namun mulai tahun ini, IFAB (International Football Association Board) sebagai badan yang menetapkan hukum sepak bola dunia telah memperkenalkan uji coba aturan baru: kiper hanya boleh menguasai bola secara aktif (dalam tangan) maksimal delapan detik, dan pelanggarannya bukan lagi tendangan bebas tak langsung. Tapi menjadi tendangan sudut untuk tim lawan.
Dalam kasus pertandingan Ulsan vs Mamelodi, wasit memutuskan untuk menghukum kiper Ronwen Williams karena terlalu lama menggenggam bola. Tayangan ulang menunjukkan waktu penguasaan aktif melebihi 10 detik.
Namun keputusan ini tidak memengaruhi hasil akhir. Mamelodi Sundowns tetap menang tipis 1-0 dan bertengger di puncak klasemen sementara grup F.
Aturan Penting dan Krusial
Piala Dunia Antarklub 2025 tak hanya menyuguhkan aksi para pemain top dunia, tapi juga menjadi panggung bagi implementasi aturan-aturan baru dalam dunia sepak bola.
Salah satu yang paling menyita perhatian baru-baru ini adalah penerapan tegas dari aturan ‘8 detik’ untuk penjaga gawang. Peraturan ini mengharuskan kiper untuk segera melepaskan bola dalam waktu maksimal delapan detik. Jika tidak, tim lawan akan diberikan hadiah sepak pojok.
Regulasi ini sebenarnya sudah resmi diberlakukan sejak Maret 2025, menggantikan aturan lama yang hanya menghukum pelanggaran serupa dengan tendangan bebas tidak langsung.
Debut aturan ini terjadi saat pertandingan antara Ulsan HD vs Mamelodi Sundowns, Rabu (18/6/2025) pagi WIB. Di menit ke-83, ketika Sundowns tengah berjuang mempertahankan keunggulan tipis 1-0, kiper mereka, Ronwen Williams, dianggap terlalu lama menguasai bola.

Wasit asal Prancis, Clement Turpin, dengan tegas menghukum sang penjaga gawang dengan memberikan sepak pojok untuk Ulsan.
Keputusan tersebut memicu reaksi keras dari para pemain Sundowns yang tampak bingung dan tak percaya. Salah satu dari mereka bahkan terlihat memprotes keras sambil menunjuk ke arah bendera sudut.
Meski menuai perdebatan, Turpin tetap bergeming dan menunjukkan bahwa aturan ini bukan sekadar hiasan di buku peraturan. Melainkan harus benar-benar ditegakkan demi menjaga tempo permainan tetap hidup dan adil.
Dalam kasus ini, waktu memang menjadi bagian penting dari strategi bertahan, dan wasit berhak mengambil tindakan jika terjadi pelanggaran eksplisit.
Baca juga: PSG vs Botafogo Jadi Laga yang Menarik
Yassine Bounou Juga Kena Getahnya
Insiden serupa kembali terjadi di pertandingan Grup H antara Real Madrid vs Al Hilal di Miami. Kamis (19/6/2025) dini hari WIB yang berkesudahan dengan skor imbang 1-1.
Kiper Al Hilal, Yassine Bounou, juga tak luput dari sorotan ketika ia dinilai menahan bola terlalu lama tanpa melepaskannya. Wasit Facundo Tello dari Argentina memberikan keputusan yang sama: sepak pojok untuk Real Madrid.
Sekali lagi, momen ini menjadi penanda bahwa aturan delapan detik bukan sekadar formalitas, melainkan kini benar-benar diterapkan secara aktif.
Reaksi dari para penggemar sepak bola pun beragam. Ada yang memuji keberanian wasit dalam menegakkan aturan demi keadilan dan tempo permainan, namun tak sedikit pula yang menilai penerapan terlalu ketat bisa memicu kontroversi baru.
Meski begitu, langkah ini tampaknya sejalan dengan upaya FIFA dalam memperbaiki ritme pertandingan serta meminimalisasi permainan waktu yang sering dilakukan tim yang sedang unggul.
Penerapan aturan ini di panggung sebesar Piala Dunia Antarklub memberi sinyal kuat bahwa perubahan sedang terjadi dalam cara sepak bola dimainkan.
Wasit kini lebih diberi keleluasaan dan otoritas untuk bertindak cepat dan tegas terhadap taktik buang-buang waktu. Bagi para kiper, aturan ini menjadi alarm agar lebih berhati-hati saat memegang bola.
Sementara bagi tim pelatih dan pemain, ini jadi pengingat bahwa detail sekecil apapun kini bisa berdampak besar pada hasil akhir pertandingan. Mainkan permainan sportsbook bersama Nagaempire situs gaming online depo 10rb sekarang juga!